Tips SEO menurunkan Bounce Rate di Blog
Cara menurunkan Bounce Rate di Blog dengan mudah | Bounce Rate atau Rasio Pentalan adalah suatu rata-rata pengguna untuk kembali atau keluar dari situs yang dituju. Bounce Rate sendiri di Google Analytic dikenal sebagai rasio pentalan. Bounce Rate yang bagus adalah antar 0% hingga 30%. Semakin tinggi bounce rate semakin buruk kualitas situs atau blog.
Sesuai penjelasan diatas, Bounce Rate diibaratkan pengunjung yang datang ke toko, semakin lama pengunjung tersebut di toko anda berarti toko anda mempunyai barang yang bagus, sebaliknya jika pengunjung tersebut hanya datang sebentar lalu pergi maka toko anda berarti tidak mempunyai barang bagus.
Jadi apa sebab Bounce Rate meningkat ? Menurut saya ada 3 penyebab utama Bounce Rate meningkat. Pertama karena Pop Under Ads. Pop Under Ads sendiri adalah iklan yang bakal muncul jika pengguna melakukan interaksi di situs atau blog, entah itu membuka link atau melakukan navigasi.
Kedua adalah konten yang kurang menarik. Maksud dari konten tidak menarik disini adalah konten yang monoton atau sama dengan punya orang lain. Jika anda selalu mengisi post dengan cara copas dari blog orang lain maka pengguna akan bosan melihat isi post anda karena sudah pernah dilihatnya.
Ketiga yaitu navigasi yang sulit. Jika anda mempunyai blog yang sangat sulit untuk di navigasikan kemungkinan besar pengguna akan keluar dari blog anda. Sebab navigasi blog menjadi sulit juga ada beberapa sebab. Sebab pertama karena template atau theme anda yang memang sulit untuk dilihat. Kedua adalah iklan yang banyak dan sulit untuk dibedakan. Umumnya situs atau blog yang mempunyai navigasi sulit adalah situs download gratis.
Jadi bagaimana menurunkan Bounce rate di Blog ?
Ada banyak cara yang dapat anda gunakan untuk menurunkan Bounce Rate atau Rasio pentalan di blog, salah satunya adalah dengan membuat konten semenarik mungkin dan mengurangi iklan di blog anda. Berikut Cara mudah menurunkan bounce rate di blog.
Seperti yang sudah saya jelaskan diatas tadi, Pop under adalah salah satu penyebab utama pengunjung langsung pergi meninggalkan blog anda tanpa melakukan interaksi sedikit pun. Hal ini sudah pernah saya rasakan sendiri, ketika blog saya (tepatnya blog ini) masih menggunakan iklan Pop up, Bounce Rate saya sangat tinggi bahkan sampai 98% (Waduh!!). Namun ketika saya hapus iklan Pop up tersebut dan meningkatkan kualitas post saya, Bounce Rate blog saya turun drastis dari 98% menjadi 17% (what!!!).
Saya pun beranggapan bahwa iklan Pop up menjadi penyebab utama Bounce Rate menjadi tinggi. Namun walaupun iklan Pop up sangat menguntungkan, lebih menguntungkan mana dengan Bounce Rate yang rendah dan mungkin didekati Google Adsense dibanding Bounce Rate tinggi dan dibenci oleh Google.
Anda boleh saja menggunakan iklan Pop up namun harus pada tempatnya, contohnya jika blog anda tentang download film atau software, anda boleh saja menggunakan iklan pop up untuk memaksimalkan penghasilan. Namun jika blog anda berisi tentang pengetahuan yang mengharuskan pengguna serius membacanya, saya sarankan gunakan Google Adsense saja daripada iklan Pop up.
Membuat konten yang bagus juga dapat menurunkan Bounce Rate, karena pengguna akan tertarik membaca artikel lainnya di blog anda. Anda tidak harus membuat konten super bagus namun yang terpenting adalah konten tersebut tidak hasil copy paste. Selain itu juga usahakan untuk membuat artikel anda menjadi rapi dengan memperhatikan spasi, rata kanan-kiri, tanda titik atau koma, dan juga huruf besar.
Usahakan juga untuk membuat artikel sesuai hobi anda dan juga jangan membuat artikel yang berisi berita bohong karena selain Bounce Rate meningkat kena hujatan pula.
Yang ini juga penting yaitu membuat tampilan blog menjadi rapi. Maksud rapi disini adalah tata letak yang pas. Selain itu pula jangan terlalu banyak meletakkan widget tidak penting di mana-mana. Ditambah lagi jangan meletakkan iklan yang berada di kanan-kiri karena akan menggangu pengunjung yang sedang membaca konten anda. Dengan membuat tampilan blog menjadi rapi, kemungkinan pengunjung untuk membaca artikel anda yang lain akan meningkat karena kemudahan dalam navigasi.
Selain itu juga jangan lupakan warna. Jangan menggunakan warna hitam sebagai warna dasar dari blog anda, selain gelap warna hitam menyulitkan pengunjung untuk melihat navigasi di blog anda. Dan juga jangan terlalu menggunakan warna yang menyilaukan mata seperti warna kuning atau warna cerah lainnya. Tampilan blog yang baik memiliki tekstur warna yang seimbang. Anda bisa ambil contoh seperti Theme Twenty Twelve sebagai tema blog dengan warna yang seimbang.
Kecepatan laoding juga berpengaruh dalam meningkatnya Bouce Rate. Semakin lama loading maka kemungkinan besar pengunjung akan meninggalkan blog anda semakin tinggi. Standarnya suatu blog atau situs sudah harus selesai loading dan muncul dalam waktu 2 hingga 4 detik. Jika lebih dari itu 60% pengunjung akan mulai meninggalkan situs atau blog tersebut.
Masalah loading blog hanya berdampak kepada negara dengan internet lelet seperti Indonesia, sedangkan bagi negara denga internet cepat loading blog atau situs tidak menjadi masalah. Penyebab utama biasa blog lambat diakses adalah banyaknya iklan dan script dari situs lain. Jika anda pengguna WordPress maka anda perlu menggunakan plugin W3 Total Cache dan layanan Cloudflare untuk meningkatkan loading blog, silahkan baca info lengkapnya disini.
Sebab lain pengunjung tidak betah di suatu blog atau situs adalah tidak tahu mau mencari artikel apa lagi. Umumnya setelah mendapatkan artikel yang diinginkan, pengunjung akan bingung mau mencari apa lagi dan jika tidak ada yang mau dicari di situs tersebut maka pengunjung akan meninggalkannya. Agar membangkitkan minat pengunjung untuk melihat post kita yang lain, kita harus memamerkan postingan di blog kita yang terkenal dan banyak dilihat orang. Salah satunya adalah dengan memasang Widget Popular Post.
Fungsi dari Widget ini adalah menampilkan postingan dari blog yang dianggap banyak dilihat pengunjung. Umumnya semua blog sudah pasti memasang Widget ini karena dapat meningkatkan minat pengunjung untuk membaca artikel yang lain.
Hampir sama dengan yang diatas yaitu memasang Related Post. Perbedaan Related Post dengan Popular Post adalah lokasi dan isinya. Popular Post berisikan artikel terbaik di blog dalam semua kategori, dan juga Popular Post selalu muncul dimana saja karena lokasinya di Sidebar atau Widget. Sedangkan Related Post berisikan artikel yang terkait atau sama kategori dengan yang sedang dibaca dan juga lokasi related post berada dibagian bawah dari artikel.
Fungsi related post sama dengan popular post, bedanya popular post membawakan artikel dari semua kategori sedangkan related post hanya dari kategori artikel yang sedang dibaca.
Bagi anda yang mempunyai traffic blog yang sedikit pastinya akan menggunakan segala cara untuk mendapatkan traffic, dan salah satunya adalah menggunakan Traffic Exchange. Traffic Exchange sendiri menawarkan traffic atau pengunjung ke blog anda secara instan. Namun Traffic Exchange sendiri mempunyai kekurangan yaitu adanya batas waktu interaksi. Maksudnya disini adalah pengunjung dari Traffic Exchange hanya diberikan waktu 5-40 detik untuk melakukan interaksi di blog anda setelah itu mereka akan keluar.
Anda boleh saja menggunakan Traffic Exchange namun tidak secara berlebihan, karena penggunaan Traffic Exchange sendiri dapat membuat kualitas SEO dari blog akan menurun dan pastinya Bounce Rate meningkat. Saran saya gunakan Traffic Exchange hanya jika anda barusan membuat post baru agar banyak orang yang tahu.
Itulah Cara menurunkan Bounce Rate di Blog dengan mudah, semua tips diatas sudah pernah saya gunakan dan berhasil membuat Bounce Rate di blog saya menjadi rendah. Apabila anda mempunyai pertanyaan silahkan tanya di komentar. Sekian dari saya.
- Menghapus iklan Pop under
Seperti yang sudah saya jelaskan diatas tadi, Pop under adalah salah satu penyebab utama pengunjung langsung pergi meninggalkan blog anda tanpa melakukan interaksi sedikit pun. Hal ini sudah pernah saya rasakan sendiri, ketika blog saya (tepatnya blog ini) masih menggunakan iklan Pop up, Bounce Rate saya sangat tinggi bahkan sampai 98% (Waduh!!). Namun ketika saya hapus iklan Pop up tersebut dan meningkatkan kualitas post saya, Bounce Rate blog saya turun drastis dari 98% menjadi 17% (what!!!).
Saya pun beranggapan bahwa iklan Pop up menjadi penyebab utama Bounce Rate menjadi tinggi. Namun walaupun iklan Pop up sangat menguntungkan, lebih menguntungkan mana dengan Bounce Rate yang rendah dan mungkin didekati Google Adsense dibanding Bounce Rate tinggi dan dibenci oleh Google.
Anda boleh saja menggunakan iklan Pop up namun harus pada tempatnya, contohnya jika blog anda tentang download film atau software, anda boleh saja menggunakan iklan pop up untuk memaksimalkan penghasilan. Namun jika blog anda berisi tentang pengetahuan yang mengharuskan pengguna serius membacanya, saya sarankan gunakan Google Adsense saja daripada iklan Pop up.
- Membuat konten bagus mungkin
Membuat konten yang bagus juga dapat menurunkan Bounce Rate, karena pengguna akan tertarik membaca artikel lainnya di blog anda. Anda tidak harus membuat konten super bagus namun yang terpenting adalah konten tersebut tidak hasil copy paste. Selain itu juga usahakan untuk membuat artikel anda menjadi rapi dengan memperhatikan spasi, rata kanan-kiri, tanda titik atau koma, dan juga huruf besar.
Usahakan juga untuk membuat artikel sesuai hobi anda dan juga jangan membuat artikel yang berisi berita bohong karena selain Bounce Rate meningkat kena hujatan pula.
- Membuat tampilan blog menjadi rapi dan nyaman dilihat
Yang ini juga penting yaitu membuat tampilan blog menjadi rapi. Maksud rapi disini adalah tata letak yang pas. Selain itu pula jangan terlalu banyak meletakkan widget tidak penting di mana-mana. Ditambah lagi jangan meletakkan iklan yang berada di kanan-kiri karena akan menggangu pengunjung yang sedang membaca konten anda. Dengan membuat tampilan blog menjadi rapi, kemungkinan pengunjung untuk membaca artikel anda yang lain akan meningkat karena kemudahan dalam navigasi.
Selain itu juga jangan lupakan warna. Jangan menggunakan warna hitam sebagai warna dasar dari blog anda, selain gelap warna hitam menyulitkan pengunjung untuk melihat navigasi di blog anda. Dan juga jangan terlalu menggunakan warna yang menyilaukan mata seperti warna kuning atau warna cerah lainnya. Tampilan blog yang baik memiliki tekstur warna yang seimbang. Anda bisa ambil contoh seperti Theme Twenty Twelve sebagai tema blog dengan warna yang seimbang.
- Membuat blog menjadi cepat diakses
Kecepatan laoding juga berpengaruh dalam meningkatnya Bouce Rate. Semakin lama loading maka kemungkinan besar pengunjung akan meninggalkan blog anda semakin tinggi. Standarnya suatu blog atau situs sudah harus selesai loading dan muncul dalam waktu 2 hingga 4 detik. Jika lebih dari itu 60% pengunjung akan mulai meninggalkan situs atau blog tersebut.
Masalah loading blog hanya berdampak kepada negara dengan internet lelet seperti Indonesia, sedangkan bagi negara denga internet cepat loading blog atau situs tidak menjadi masalah. Penyebab utama biasa blog lambat diakses adalah banyaknya iklan dan script dari situs lain. Jika anda pengguna WordPress maka anda perlu menggunakan plugin W3 Total Cache dan layanan Cloudflare untuk meningkatkan loading blog, silahkan baca info lengkapnya disini.
- Memasang Widget Popular Post
Sebab lain pengunjung tidak betah di suatu blog atau situs adalah tidak tahu mau mencari artikel apa lagi. Umumnya setelah mendapatkan artikel yang diinginkan, pengunjung akan bingung mau mencari apa lagi dan jika tidak ada yang mau dicari di situs tersebut maka pengunjung akan meninggalkannya. Agar membangkitkan minat pengunjung untuk melihat post kita yang lain, kita harus memamerkan postingan di blog kita yang terkenal dan banyak dilihat orang. Salah satunya adalah dengan memasang Widget Popular Post.
Fungsi dari Widget ini adalah menampilkan postingan dari blog yang dianggap banyak dilihat pengunjung. Umumnya semua blog sudah pasti memasang Widget ini karena dapat meningkatkan minat pengunjung untuk membaca artikel yang lain.
- Memasang Related Post
Hampir sama dengan yang diatas yaitu memasang Related Post. Perbedaan Related Post dengan Popular Post adalah lokasi dan isinya. Popular Post berisikan artikel terbaik di blog dalam semua kategori, dan juga Popular Post selalu muncul dimana saja karena lokasinya di Sidebar atau Widget. Sedangkan Related Post berisikan artikel yang terkait atau sama kategori dengan yang sedang dibaca dan juga lokasi related post berada dibagian bawah dari artikel.
Fungsi related post sama dengan popular post, bedanya popular post membawakan artikel dari semua kategori sedangkan related post hanya dari kategori artikel yang sedang dibaca.
- Tidak mempromosikan situs anda pada situs Traffic Exchange secara berlebihan
Bagi anda yang mempunyai traffic blog yang sedikit pastinya akan menggunakan segala cara untuk mendapatkan traffic, dan salah satunya adalah menggunakan Traffic Exchange. Traffic Exchange sendiri menawarkan traffic atau pengunjung ke blog anda secara instan. Namun Traffic Exchange sendiri mempunyai kekurangan yaitu adanya batas waktu interaksi. Maksudnya disini adalah pengunjung dari Traffic Exchange hanya diberikan waktu 5-40 detik untuk melakukan interaksi di blog anda setelah itu mereka akan keluar.
Anda boleh saja menggunakan Traffic Exchange namun tidak secara berlebihan, karena penggunaan Traffic Exchange sendiri dapat membuat kualitas SEO dari blog akan menurun dan pastinya Bounce Rate meningkat. Saran saya gunakan Traffic Exchange hanya jika anda barusan membuat post baru agar banyak orang yang tahu.
Itulah Cara menurunkan Bounce Rate di Blog dengan mudah, semua tips diatas sudah pernah saya gunakan dan berhasil membuat Bounce Rate di blog saya menjadi rendah. Apabila anda mempunyai pertanyaan silahkan tanya di komentar. Sekian dari saya.
Demikianlah Artikel Tips SEO menurunkan Bounce Rate di Blog
Sekianlah artikel Tips SEO menurunkan Bounce Rate di Blog kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
0 Response to "Tips SEO menurunkan Bounce Rate di Blog"
Posting Komentar